Jantungku berhenti berdetak,
Astaga!
Senyumnya ...
Senyum yang sama
yang mampu membuatku terpana
tak mampu bersuara
Tapi tak lama
ketika kenyataan berbicara
yang tersisa hanya airmata
Harapku, kita bisa tetap bersama, berbagi tawa
Tanpa bertanya harus pergi kemana
Tanpa hirau harus menjadi apa
Tapi jawab singkatmu, mengisyaratkan rasa
yang hanya akan membuatku semakin merana
Sepi yang kurasa, perih melara jiwa
Dan ketika perpisahan menjadi jawaban
ku hanya bisa menangis tanpa airmata
terbelenggu dengan keadaan, ku tiada kuasa
Selamat jalan,
Terima kasih untuk senyum
yang tlah kau bawakan untukku
Astaga!
Senyumnya ...
Senyum yang sama
yang mampu membuatku terpana
tak mampu bersuara
Tapi tak lama
ketika kenyataan berbicara
yang tersisa hanya airmata
Harapku, kita bisa tetap bersama, berbagi tawa
Tanpa bertanya harus pergi kemana
Tanpa hirau harus menjadi apa
Tapi jawab singkatmu, mengisyaratkan rasa
yang hanya akan membuatku semakin merana
Sepi yang kurasa, perih melara jiwa
Dan ketika perpisahan menjadi jawaban
ku hanya bisa menangis tanpa airmata
terbelenggu dengan keadaan, ku tiada kuasa
Selamat jalan,
Terima kasih untuk senyum
yang tlah kau bawakan untukku