Anugerah dan Siksa

Ingin menjadi berarti
Menghilangkan semua yang terindah
Selanjutnya terdiam diantara daun2
Angin yang berhembus menerbangkan putik2 sari yag masak
Akankah menjadi berarti?


Segala telah menjelma
Mungkin merubah dirinya menjadi sesuatu yang berharga
Yang dapat terlihat langit
Namun dapat ditemukan di dasar laut
Sebenarnya ingin menjadi apakah ini?

Biarlah..
Aku menjadi segumpal debu yang akan tertiup oleh siulanmu
Atau oleh tawamu
Semua ini Anugrahkah, atau Siksa??

Elemen Dalam Duniaku

Hadirmu bagai angin
Yang datang tuk segarkan hari-hariku
Namun datang tuk sekejap saja.
Hadirmu bagai air
Datang tuk melegakanku
Lalu kau mengalir kembali & meninggalkan aku.
Hadirmu bagai tanah

Yang menyuburkan ladang keceriaan di hatiku Kemudian banjir datang & membawanya pergi.
Dan hadirmu bagai api
Yang mencairkan hatiku yang tlah membeku Kemudian hujan datang tuk padamkanmu
Ku adalah bumi,
dengan kau sebagai elemen yg mengisi duniaku…

Love My SunShine

Kau adalah matahariku
Yang selalu menuntunku
Menjadi pengiring jalanku melangkah
˜tuk buatku semakin dewasa
Walaupun kau jauh
Aku tlah memilikimu
Wahai Matahariku
Kau adalah cinta dalam hatiku
Seseorang yang selalu membuat diriku merasa hebat
Tetaplah di sana
Menjadi pengisi di singgasana hatiku
Tinggalah didasar hatiku yang terdalam
Takkan ada yang bisa
˜tuk gantikan dirimu di sana
Tempatkan cintamu di hatiku
Di mana aku mampu tersenyum karna mu


Lewat Kehidupan

Lewat kehidupan..
Kita bisa melihat perubahan
Lewat kehidupan..
Kita bisa menyadari segala keterbatasan
Segala yang dibangun akan bisa rusak
Segala yang disusun akan bisa runtuh
Segala yang hidup akan bisa mati
Tak terkecuali cinta di antara kita
Meski “Cinta” itu sendiri memang tetap kekal adanya
Tapi cinta yang kita bangun,
Cinta yang tumbuh di antara kita,
Mungkin akan mati.
Tapi ketika cinta itu mati…
Kita tidak perlu mati bersama cinta itu bukan???


Kau

Kau…
Entah siapa, entah dimana..
Kau…
Tetap menjadi bayang yang belum nyata
Tetap menjadi tanya yang belum terjawab
Tetap menjadi harap dalam setiap doa
Kau…
Entah siapa, entah dimana..
Tuhan belum ijinkan kau bertemu denganku
Tuhan belum juga menjawab tanyaku tentangmu
Tuhan belum juga mengabulkan doaku
Sehingga setiap kata dalam doaku
Setiap hela dalam nafasku
Setiap tetes dalam tangisku
Kau selalu ada….
Tetap menjadi sebuah tanya..???