Puisi Cinta

Mungkin kau tak lagi mengingatku
Mungkin aku tak lagi pernah ada dalam hatimu..
Mungkin kau tak lagi membayangkanku
mengingat semua kenangan yang pernah terangkai di antara kita
Biarlah …
Biarlah aku tetap dalam bayangmu
Biarlah aku selalu mengingatmu
mengenangmu dalam setiap langkahku
Sekalipun rindumu tak ada
Biarlah rinduku yang berjaya
Sekalipun cintamu telah memudar
biarlah cintaku yang terus bersinar
meski terpuruk dalam keputusasaan
Maafkan ….
Maafkan karena aku mencintaimu
Maafkan karena rindu itu tak mau hilang
Karena …
jauh dilubuk hatiku
masih tersimpan harapan
tuk tetap mencintaimu


Sang Penitip Hati

Wajah nan ayu
Memadu lembut dengan pesona wangi
Beningnya embun dipagi hari
Ketika sang mentari bersinar
Laksana hangat dekapan
Sang penitip hati
Untukku.

Jembatan dan liku-liku kehidupan
Tak lagi menjadi penghalang
Untuk sang penitip hati
Tak ada lagi takut
Tak ada lagi kegelisahan
Karna hatinya sudah ia titipkan.

Rona merah hati sang penitip hati
Yang menjadi pesona pada sang gadis
Gadis yang ia cintai
Gadis yang ia sayangi.

Seorang insan pemberi makna dalam hidup
Ia impikan untuk jadi
Seseorang
Yang temani sang penitip hati
Kelak di dunia dan akhirat.

Terencana tapi belum pasti
Karna semua atas izin
Dan semua atas semua
Kehendak-Nya.


TUHAN, IJINKAN AKU TERSENYUM LAGI

Tuhan…Ijinkan aku tersenyum lagi
Meski pagiku tak lagi berembun
Meski siangku tak lagi benderang
Meski malamku tiada berbintang
Tuhan…Biarkan aku tersenyum lagi
Meski bahagiaku tak lagi menyapa
Meski harapku enggan terungkap
Meski anganku tetap menjadi impian
Tuhan…Aku benar-benar ingin tersenyum lagi
Meski hanya satu kesempatan Kau berikan
Meski hanya sedetik waktu Kau janjikan
Aku tak perduli
karena aku hanya ingin Kau tahu,..Tuhan
Bahwa apapun yang telah terjadi padaku
Aku masih bisa tersenyum untuk-MU….

Ketika aku mencari-Mu

ketika aku mencari-Mu, Tuhan
aku merasa ingin
aku rindu.
dan ketika aku tahu aku selalu mencintai-Mu, aku sadar aku yang membutuhkan-Mu
aku ingin memeluk cinta itu
cinta-Mu yang sempurna, yang abadi yang sejati.
ketika aku mencari-Mu, Tuhan…..
aku tahu aku membutuhkan-Mu
aku terlalu mencintai-Mu untuk beroaling
aku takut kehilangan-Mu meskipun aku tahu Kau tidak pernah meninggalkanku.
Tuhan………..
ketika aku mencari-mu
aku damai
aku tenang
aku bahagia memeluk-Mu

Bisakah . . . ?

Bisakah aku dengar suara ini?
Meskipun kau tutup semua celah,
Biarpun kau halangi dengan tembok2 besimu yang kokoh,
Walaupun kau sembunyi dalam ketegaran yang kian melemah?

Bisakah kau merasakannya?
Tangisan dari seorang durjana,
Teriakan dari seorang pendosa,
Kesakitan dari seorang yang mencinta?

Bisakah kau kembali?
Setelah meninggalkan tempatmu terlalu jauh,
Setelah kau temukan sesuatu yang membuatmu tersenyum,
Atau ketika kau mengerti arti bahagia?

Bisakah aku melihatmu?
Ketika kau dudk di depan teras rumahmu,
Menggenggam segelas air,
Keika kau pupuk mawar itu,
Dan ketika kau kesakitan karena tertusuk durinya?

Bisakah aku terus tegar?
Dengan hanya melihatmu tersenyum,
Mendengar tawamu yang kian lepas,
Mengikuti langkahmu menuju bahagiamu?

Bisakah aku bertahan?
Tanpa senyum yang kau berikan,
Tanpa sapa yang kau ucapkan,
Tanpa mengetahui arti kelemahanku,
Tanpa tahu kau membenciku?

Bisakah aku terus berusaha mencarimu?