IBU

Ibu…
adalah wanita yang telah melahirkanku
merawatku
membesarkanku
mendidikku
hingga diriku telah dewasa

ibu..
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun diwaktu pagi ,siang , dan malam

ibu..
adalah wanita yang penuh perhatian, dikala.
bila aku sakit
bila aku terjatuh
bila aku menangis
dan bila aku kesepian

ibu..
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoaan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku.

aku yang selalu merepotkanmu
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu.

ibu..
engkau menangis karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kuruspun karena aku
engkau korbankan segalanya untukku

ibu..
jasamu tiada terbalas
jasamu tada terbeli
jasamu tiada akhir
dan jasamu terlukis indah didalam surga

ibu..
hanya doa yang bisa kupersembahkan untukmu
hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu..

Bumi menangis
Buah Karya : Ikbal oktaviansyah

kicauan burung tak seindah dulu
tarian daun tak sekencang dulu
hembusan laut tak setenang dulu
getaran gunung tak seseunyi dulu

apakaha kalian tak berfikir
begitu bodohnya kalian
mengubah bumi yang begitu indah
sekarang menjadi begitu tak berdaya

siapa yang bertanggung jawab
tanya sang bumi
aku tak sanggup menampung kalian
aku tak bisa melihat kalian
ucap sang bumi

bencana yang begitu banyak menimpaku
apa yang diperbuat anak bangsa untukku?
hanya pertunjukkan yang tiada arti
pertunjukkan untuk berlomba-lomba memperkaya diri
pertunjukkan peperangan satu sama lain

tiadakah kalian melihatku seperti ini
apa yang harus kulakukan untuk menyadarkan kalian
apakah hanya berharap
apakah hanya mengeluh
dan apakah hanya menangis


Sajak Cinta Yang Berkesah

Sungguh, aku tak mengerti, bagaimana caranya mengatakan bahwa aku masih menunggu seseorang itu, seseorang dengan rupa seperti bintang, dan bukannya kau…

pada setiap doktrin yang berkata bahwa manusia hidup berpasangan, aku tak percaya. aku hanya percaya bahwa manusia adalah material yang terjebak sistem. lalu datanglah kau. membuatku labil dengan segala asumsi yang kubuat sendiri. baru kali ini aku mampu menyandarkan logikaku dalam frase: aku cinta. jadi, benarkah kau adalah jawaban itu, kekasihku?

anggaplah aku hanya sekelebat kosong, karena aku bukan jawaban. bukan pula kekasih yang menawarkan pemikiran baru kepada kau.


malaikat kecilku, pendar sinarmu begitu lekat pada sukma gelap yang selama ini menyesatkanku. maka sudikah kau bila kuabadikan dalam sebuah elegi cinta? tanpa nama lain hadir di setiap baitnya. melengkapi rusukku yang hilang, menjadi tongkat bagi kepincanganku, menjadi napas bagi setiap sajak yang tertulis di hari-hari yang membayang rindu akan kau.

anggaplah aku hanya goresan kata yang tanpa makna. bukan pula malaikat kecil yang memberi cahaya. janganlah kau ciptakan sebuah syair untukku.

izinkan aku membalut luka hatimu dengan kasa putih yang dilumuri doa cinta untukmu. lalu ku khitbah kau dengan basmalah, dengan mahar berupa lantunan juz tiga puluh, agar kita menjadi halal, agar separuh dien kita menjadi lengkap. nanti, kau kenakan kerudungmu dengan melati yang membuat kecantikanmu mewarnai hidupku, wahai bidadari surgaku.

aku mohon jangan pedulikan aku. aku bukan bidadari surga. aku hanya perempuan biasa yang masih ingin berdiri di depan altar lain, tanpa bebunga.

dan kenapa kau sungguh-sungguh tidak juga mau mengerti? aku masih akan terus menunggu seseorang itu, seseorang dengan rupa seperti bintang, dan bukannya kau…


Masih Bisa Mendengar

Aku masih bisa mendengar
Teriakan dari ingatan yang terbuang
Rintihan dari perasaan yang tersingkirkan
Tawa dari kenangan yang terlupakan

Aku masih bisa mendenagr
Setiap langkah dari impian2 yang maya
Mengalir begitu saja dalam jalur yang tak tersentuh
Mengikis jalan yang mulai kering dari air mata

Aku masih bisa mendengar
Rasa iba dari seorang miskin itu
Yang tak pernah bisa memberi
Namun ingin selalu berbagi
Kesedihannya dalam tawa

Aku masih bisa mendengar
Harapan yang kian kosong
Memintaku mejauh dari api yang sangat sejuk itu
Dari air yang sangat panas
Dari cerita yang tak ada ujungnya

Ak masih dapat mendengar
Keraguan mengucapkan mimpi
Ketegaran menyiapkan hati
Ketegasan menyampaikan arti


Laksamana Cinta

Hadirnya bagai suatu kuasa
yang memukau segenap jiwa raga
bagai arus letrik yang mengalir
menghidupkan cerah terangi gelita
yang tak pernah ku rasa
walau dulu ada yang ku pernah suka
namun tak segairah aku memuja mu
Laksamana Cinta pengarang jantung ku

Dalam rancak senda gurau
hanya bertinta pada maya
tanpa sedar membenih sayang
berkembang mekar bunga cinta
rahsia keajaiban yang unik
membuka kunci hati
sering terbuai ke alam fantasi
hingga terbawa dalam mimpi
melakar kisah tentang kita
buat aku sering merindu dan rindu..

Kegilaan ku pada mu
bukan nyata ku buat-buat
atau sengaja berpura memuja
ia lahir dari lubuk jiwa
kerna ku tak tahu mengapa
hanya menatap potret mu
bisa buat jantungku pantas berdenyut
hati jadi lapang bahagia
dan serasa jiwa kita bagai menjadi satu

Sering kali buat aku terlupa
kita langsung tak pernah ada apa-apa
pernah ku cuba lenyapkan
semua rasa igauan yang ku alami
kerna tak mahu terus tertipu
oleh hasutan nafsu yang celaru
yang nanti buat aku rebah
sakit terluka mainan perasaan
berbicara pada halusinasi?

Tetapi, kuatnya ikatan fikiran
menarik kembali mengintai dalam rahsia
memujuk bersama yakin dan redha
segala ketentuan terletak pada Maha Pencipta!
betapa hebatnya panahan cinta mu
anehnya rasa cinta ini yang ku alami..

Aku tahu, kau punya banyak pilihan
dan aku tahu hati mu telah kebal
dengan segala pujuk rayu dan madah cinta..
mahu pun usikan manja menggoda
dan aku juga tahu yang hati mu telah ada
jantung hati yang bertakhta..
siapakah dia yang bertuah?
dapat mendakap mu penuh erat?

Cemburukah aku?
ya.. aku memang cemburu! terlalu cemburu..
namun.. sayang, kau tak perlu risau..
rasa cemburu dan cinta ku ini,
bisa ku rawat sendiri ..
bisa buat aku senyum kembali ..
aku hanya mahu lihat kau bahagia.

Terima Kasih kerana sudi melayan bicara ku..
dan, kau tetap Laksamana Cinta ku
Lelaki Pujaan gambaran kisah yang ku lakar.


Berhenti Merindu

Atas nama cinta aku tidak berani bersumpah untuk segalanya.Apa yang aku tanggung ini pun sudah amat membebankan.Namun aku bersyukur pada Tuhan kerana akalku boleh membawa diriku kearah yang benar menerima hakikat ada hikmah di sebalik yang terjadi biarpun dalam parah.

Kadangkala kata-kata tidak memberi erti,kalau banyak berkata ada yang tak mengerti.Aku yang amat menyayangi mu,aku yang ingin selalu mendampingi mu kalah dan pasrah dalam lelah untuk memadamkan semua tentang mu.Hilang kata-kata buat mu,tiada lagi janji untuk aku beri kalau kau tak mengerti.

Pintamu untuk aku terus mengejar kebahagian,biarkan dirimu terus terluka.Dan kau mahu agar aku tidak menoleh lagi,biar kisah silam terus padam.Kau mohon agar aku terus sejahtera,biarpun kau tahu kita sama-sama terluka.Kau hadiahkan aku dengan kalimah suci milik NYA sebagai penawar hiba di hati dan menemani aku yang kemana jua.Terima kasih pada mu..tapi sampai saat ini adakah kau mengerti kenapa kita perlu menamatkan hubungan ini?

Aku kah yang berkorban atau kau yang terkorban..tiada sudah jawapan untuk ini lagi.Biapun sudah lama berlalu namun aku tidak dapat lari untuk selalu merinduimu dan sebenarnya aku ingin berhenti dari merindui mu kerana merindui diri mu amat membebankan,menyiksakan.Berselisih dengan mu di stesyen LRT masjid Jamek dan di Cafe tempohari adalah ujian yang mencabar jiwaku.Semuanya tiada dalam fikiran namun semua yg berlaku itu dengan izin Allah.

Bagai seekor burung terbang bebas,aku pergi dan aku pulang,menimba dan menyusuri cerita kehidupan aku dan manusia sekeliling.satu persatu orang yang aku sayangi pergi dariku untuk selamanya.Kau tahu itulah ujian Allah buat ku,aku terima kerana kata mu,aku di uji kerana aku kuat.Dan di sisa-sisa hidup ku ini kau kini pasti mengerti kenapa aku terus bersendiri dan meminta kau pergi..kerana aku tidak mahu kau lebih merana dan terus tersiksa dengan apa yang aku tanggung dan hadapi,biarpun ajal maut dan jodoh di tangan Tuhan namun aku mahu Tuhan temukan kau dengan yang lebih baik untuk masa yang panjang.

Dan..aku tidak sujud pada NYA,tidak pernah lupa bersyukur kerana di temukan dengan mu dan aku mohon maaf jua kerana menoktahkan semua ini.
Akhirkata,Kasih.. kumohon maafkan diriku... aku ingin berhenti merinduimu..